Atau sekedar rekayasa dan konspirasi belaka,
6 Jenderal TNI, 1 Letnan TNI, 1 Ajun Inspektur Polisi, beserta yang lain tidak terelakkan lagi telah terbunuh 47 tahun yang lalu di malam yang sama.
Bukan hal yang berlebihan untuk menunjukkan rasa berkabung kita dengan mengibarkan...
Jujur tanggal 30 kemarin, saya baru sadar selepas maghrib bahwa saat itu adalah tanggal 30 September.
Padahal seharian saya melihat di berbagai tempat,
bahkan di bbrp kompleks di sekitar rumah memasang bendera setengah tiang.
Sedangkan rumah saya tidak memasang apapun seharian.
Dan seperti yang kita ketahui, bahwa selepas maghrib justru adalah waktu penurunan bendera, sehingga sudah tidak mungkin lagi memasangnya..
Momennya sudah terlewatkan..
Parah kamu Er..
Tradisi bangsa kita sendiri kamu lupakan begitu saja.. (T.T)
Dan hari ini, 1 Oktober 2012.
Yaitu Hari..
diawali di 30 September
dari rasa duka cita, menjadi rasa syukur dan penuh rasa bangga.
Saya paham bahwa pancasila memang sangat kontroversial secara asal-usulnya,
Tentang dasar pembuatannya,
Tentang nilai-nilai yang mempengaruhinya,
dan Tentang historisitas dan rasionalitasnya sebagai dasar negara Indonesia.
Apalagi melihat bahwa hari kesaktian pancasila dalam perspektif lain adalah pembantaian massal atas nama pancasila demi memenuhi Tritura yang nantinya mengawali rezim orba di Indonesia..
Tapi bagi saya, Hari Kesaktian Pancasila tidak lagi membahas tentang itu..
Ini adalah sebuah perlambang,
Bahwa Demokrasi Pancasila adalah nilai kebenaran dari bangsa kita..
Bahwa Merah dan Putih tidak dapat diturunkan dengan tidak terhormat..
Bahwa Kepribadian Kita sebagai Bangsa tidak runtuh digebrak oleh Invasi Bangsa Lain..
Dan perlambang bahwa hanya karena berkat dan rahmat Allah SWT lah,
Ketuhanan yang Maha Esa tidak bergeming sedikitpun digoncang oleh apapun..
Sekaranglah saatnya mendobrak hal tersebut..
NB:
yang sayangnya ga banyak yang tahu ternyata.. :')