Apa sih yang sudah saya dapatkan selama 1,5 tahun lebih di sini?
Apa sih yang sudah saya hasilkan dgn mengorbankan 20 jt uang masuk, dan 3 jt uang SPP + praktikum per semester di sini?
Apa sih yang sudah bisa saya tunjukkan berupa bukti nyata bahwa saya telah berubah menjadi sosok yang lebih dekat kepada sesosok profesi dokter sejak saya ada si sini?
Sampai saat ini saya sudah melewati berbagai mata kuliah, dan berbagai blok.
Mata kuliah dasar yang sudah saya lewati berupa:
- Agama = Alhamdulillah, saya masih islam
- Kewarganegaraan = Intinya bela negara
- Bahasa Indonesia = Biar ga keminggris kayak artis2 yang geje itu
- Bioetik = Biar jadi dokter beradab
- Biosains 1 (biokimia dasar) = biar tau tetek bengek barang2 yang ga keliatan di dalem tubuh
- Biosains 2 (anatomi,fisiologi,patologi anatomi dasar) = Intinya basic ilmu kedokteran lah, mbulet
- Ilmu Kesehatan Masyarakat = Tau ilmunya ga tau aplikasinya kan percuma
- Study skill = Belajar cara belajar, mbulet, aku masih belum paham apa manfaatnya sampe skrg
- Methodology = Persiapan buat Tugas Akhir entar katanya, belum kerasa klo skrg
- Komunikasi = Diajarin caranya ngomong sama pasien
- Mikrobiologi dasar = Tetek bengek bakteri, parasit, virus, dan kroni2nya
- Infeksi mikroba = Penyakit yang disebabkan tetek bengek di atas
- Immunology = Sistem pertahanan tubuh dari jajahan berbagai tetek bengek di atas (PALING SERU NIH!!!)
- Life Cycle = Belajar masalah tumbuh kembang, anak2, remaja, dewasa mpe org tua beserta penyakitnya
- Farmako = Obat. Susahnya bukan main, siapa juga mau ngehafalin merk obat seapotik? (Bersyukur masih dapet B)
- Basic Life Support = Tentang penanganan kedaruratan biar pasien ga mati cepet.. (hidup mati di tangan Allah sih, tapi manusia kan boleh berusaha)
Ini semua di atas adalah mata kuliah dasarnya selama semester 1 dan 2..
Di semester 3 sudah beda lagi sistemnya.
Namanya sistem blok yang merupakan gabungan semua pelajaran dasar yang saya sebutkan tadi (kecuali agama, Kwn dan Bhs Indonesia yang memang ga ada hubungannya sama pelajaran kedokteran) yang bersangkutan dengan salah satu sistem pada tubuh manusia.
Sampai sekarang saya sudah melewati beberapa sistem, semester 3:
- Sistem Muskuloskeletal = masalah otot dan tulang, dan tetek bengeknya
- Sistem Kulit = pokoknya masalah perkulitan, dan teteknya ga pake bengek
- Sistem hemato = masalah darah, dan teteknya siapa yang bengek? Hayo ngaku!
Semester 4 sekarang sedang saya nikmati gejolaknya, dengan,
- Sistem Neuropsikiatri = Persyarafan (Yang Anatominya paling bikin GILA!!!) dan kejiwaan. Urusannya kebanyakan sama orang tua-tua, klo gak gitu ya orang gila..
- Sistem Mata dan THT = Dari namanya sudah kebayang lah kan..?
Semester 5 sekarang sedang saya nikmati gejolaknya, dengan,
- Sistem Kardiovaskuler : Yang penyakitnya merupakan pembunuh nomor 1 di dunia!!!
Dari sistem blok di atas baru kerasa deh klo bener2 sudah masuk ke prodi pendidikan dokter.
Seharusnya dari sistem blok di atas idealnya saya sudah harus bisa menangani pasien sesuai dengan sistem di atas tersebut.
Jadi mulai dari,
- Pasien dateng
- Anamnesis = omong2an, wawancara, pdkt, tanya2 mslh keluhan dan penyakitnya
- Periksa fisik, periksa lab, periksa sembarang wes..
- Diagnosis = kira2 sakitnya apa dari data2 yg didapetin di atas
- Terapi = Kasi resep, perawatan, dan segalanya yang bisa menghilangkan keluhan pasien, dan nggak harus bersifat farmakologik.. *thx to Airin Aldiani*
- Advis = EDUKASI! Kasi nasehat2 biar cepet sembuh, ato biar ga tambah parah
Harusnya saya bisa melakukan semuanya..
Seharusnya..
Tapi pernah suatu ketika saya ditanyain oleh temen saya SMA waktu tahun baru kita para alumni berkumpul di SMA lagi karena ada sebuah acara tentang memperkenalkan dunia perkuliahan pada adik-adik kelas yang setelah ini akan bergabung bersama kami, meninggalkan almamater tercinta kami, demi menjemput impian masa depan.. *Lebaii*.
Pertanyaannya simpel sekali..
Temen:
"Er, tanganku gatel nih sudah semingguan, ngeganggu banget, kira2 ini kenapa ya?" (sambil nunjukin kulitnya yg gangguan itu)
(Mikir agak lama.. Pokoknya klo sampe krn dingin ato penyebab lain yg geje, berarti kemungkinan urticaria. Ato klo nggak karena alergi, kasi kortikosteroid topikal. Klo sampe ada central healing ato penebalan ato berubah warna brarti jamuran. Klo sampe ada tanda2 mau keluar nanah bisa aja virus ato bakteri. Yang penting dilihat dulu lah..)
Er:
"Ooooh, klo dilihat-lihat itu namanya dermatitis"
(Ziiiiing~ Namanya juga kulit gatel bentuknya aneh jelas aja dermatitis..)
Er lagi:
"Sejak kapan? Kira2 kena apa kok bisa gatel? Digarukin terus apa nggak? Udah diobatin?"
Temen:
(antusias menjawab) bla..bla..bla..
Er:
(Pegang2 kulitnya, ngeliatin ada merah2nya, ada central healing apa nggak?, ada likenifikasi apa nggak?, dan akhirnya..)
"duh, sori ya, aku nggak tau pasti.. Mungkin itu neurodermatitis gara2 kamunya ngerasa itu gatel terus kamu garukin terus, tambah kerasa gatel. Ato coba dicari2 lagi, masa gatelnya nggak ada penyebab khususnya? Klo kamu ga tau kira2 apa yg bikin gatel aku sendiri susah mau bilang itu kenapa.."
Temen:
"Ooooh, iya deh gpp" (Terlihat kurang puas)
Jadi sekali lagi ingin saya tanyakan pada diri saya sendiri,
Apa sih yang sudah saya dapatkan selama 1,5 tahun lebih di sini?
Apa sih yang sudah saya hasilkan dgn mengorbankan 20 jt uang masuk, dan 3 jt uang SPP + praktikum per semester di sini?
Apa sih yang sudah bisa saya tunjukkan berupa bukti nyata bahwa saya telah berubah menjadi sosok yang lebih dekat kepada sesosok profesi dokter sejak saya ada si sini?
Jawabannya "Hampir Belum Ada.."
Sedihnya..
Ternyata saya yang berumur 20 tahun ini masih belum bisa apa2 klo berhadapan dengan kenyataan hidup seorang dokter yang sesungguhnya,
Bahkan saya tidak bisa memuaskan seorang teman yang telanjur bercerita ttg masalahnya pada saya,
Padahal itu cuma gatel biasa di tangan,
Tapi saya nggak bisa ngasi jawaban ttg apa obat yang harus dia beli biar gatelnya berkurang,
Karena saya takut,
Saya yakin itu gatelnya bukan krn infeksi apapun sehingga bisa dikasi kortikosteroid topikal,
Tapi apa saya berani menjamin 100% klo gpp dikasi obat itu?
Klo dikasi obat itu ternyata malah infeksinya tambah parah krn diagnosis saya yang salah gmn?
Naudzubillah..
Siapa yang salah?
Saya?
Dosen?
Pembuat kurikulum?
Materi?
Waktu 5 tahun yang terlalu singkat?
Nanti saya lulus dokter dengan menyandang titel 2 huruf kecil tersebut di depan nama saya mungkin sekitar umur 23-24 tahun. Saya akan segera menghadapi pasien yang secara 100% menjadi tanggungan saya untuk merawatnya setelah itu. Tidak ada lagi yang namanya main2, jika pasien itu kenapa2 juga merupakan tanggung jawab saya juga. Apakah saya sudah siap jika hal itu harus saya hadapi dalam waktu 3 tahun lagi?
Sudah siap kah kamu Er?
Belum..
Saya belum siap..
Maka dari itu saya harus belajar dengan sungguh2 di tempat ini. Masih ada waktu 3 tahun untuk menjadi dokter yang ideal yang menguasai semua kurikulum dan standar kompetensinya. Masih ada waktu untuk bisa menjadi seseorang yang pantas menyandang titel 2 huruf kecil itu di depan namanya.
Biarlah jika masa untuk bersenang2 saya banyak termakan krn hal ini,
Biarlah jika beberapa jam waktu tidur terkorbankan demi hal ini,
Biarlah lelah dan letih ini terus menjamah dalam perjuangan ini..
Karena semua itu akan menjadi sebuah tujuan,
Agar 'Calon Penyandang Titel 2 Huruf Kecil di Depan Namanya' ini bisa menjawab,
"Semua hal yang saya dapatkan di sini telah membuat saya PANTAS MENYANDANG TITEL 2 HURUF KECIL DI DEPAN NAMA SAYA.."