Apa kabar semuanya?
Selamat anda sudah memutuskan untuk terjebak membaca materi ini.
Jika anda masih yakin untuk melanjutkan,
Mohon pasang sabuk pengaman,
Tegakkan sandaran kursi,
Lipat meja di depan anda..
PSDM..
Hmm, sayang sekali dari sekian banyak bidang anda memilih PSDM.
Bidang yang paling stagnan diantara bidang yang lain..
Danus masih bisa variasi jualan aksesoris, jaket, kaos, kemeja.
Kastrat, pendpro masih bisa bahas isu-isu yang hot saat ini.
Infokom masih bisa edit-edit gambar pake program-program baru atau inovasi desain.
Tapi PSDM.. Ckckckck, paling ending-endingnya bikin LKMM.
Hayo ngaku!
Gak ngaku juga?
Saya bahkan bisa menebak materi-materi yang diberikan.
Anggep aja penerima materinya maba, paling juga dikasi materi:
- Manajemen waktu
- Pergerakan Mahasiswa
- Keorganisasian
Dari tahun ke tahun mahasiswa FK masuk kuliah,
Pasti dari BEM ngasinya materi itu (minimal salah satunya).
Hayo ngakuuuuu!! Iya kan? Bener kan?
Makanya saya berani bilang PSDM itu bidang paling stuck diantara bidang yang lain.
Ga kreatif! Lihat proposal tahun lalu! Ga inovatif!!
Tapi entah kenapa dengan segala fakta di atas,
Anda masih ada di sini membaca tulisan saya.
Hahahaha~
Memang sepertinya ada yang aneh ya dengan PSDM..
Apa aja keanehan PSDM?
Terutama keanehan PSDM khas FK!
Yuk mari kita bahas!!
PSDM secara umum tugasnya gampang kok:
1. Put the right man to be in the right place
2. Teach the right man to be in the right place
alias
Letakkan orang yang benar di tempat yang benar dan kondisikan orang untuk menjadi benar sesuai tempatnya
PSDM di FK itu biar gampang saya bagi aja jadi 3 bagian yang punya alur sendiri-sendiri.
Ada yang untuk FK baru berdiri, yang masih kecil, masih orok, bentuk kepengurusan BEM aja belum punya.
Sebut saja sebagai #FKlabil.
Ada yang untuk FK yang sudah mapan, tapi masih galau untuk mencetak kader-kader gemilang di tempatnya.
Sebut saja sebagai #FKgalau
Ada yang untuk FK yang sudah sangat mapan dan waktunya berkontribusi di tataran nasional maupun internasional.
Sebut saja sebagai #FKmoveon
Anda yang masih berniat meneruskan membaca saya sarankan baca semuanya sih, biar benar-benar paham.
Tapi kalo memang pengen segera pergi ya monggo dipilih sesuai kepedean terhadap level FKnya masing-masing dan baca khusus di bagian tersebut.
Saran saya minimal baca dari yang #FKgalau, karena saya ga yakin FK anda sudah tidak mengalami kegalauan dalam pengkaderan.
Jadi....
Apakah anda termasuk #FKlabil
Jika ya, mari telusuri guideline #FKlabil ini.
Kriteria #FKlabil:
- Tidak punya AD/ART
- Tidak Punya Garis besar haluan organisasi
- Tidak punya badan dan kepengurusan terstruktur
- Tidak punya kegiatan kaderisasi
Karena pada dasarnya pengembangan SDM belum dapat berjalan jika dasar organisasi belum tercipta.
Untuk contoh AD/ART, GBHO serta contoh struktur kepengurusan dapat difasilitasi oleh PH ISMKI.
Setelah dasar organisasi tercipta, maka mulai jelas siapa bidang yang akan mengambil fungsi kaderisasi.
Dalam menjalankan fungsi kaderisasinya, yang terpenting bagi #FKlabil adalah berjalannya sebuah kegiatan kaderisasi.
Tidak peduli walaupun harus mendompleng ke organisasi lain.
Contoh 1:
Pada awal berdirinya FK Unwar, BEM FK Unwar tidak memiliki kegiatan kaderisasi.
Oleh karena itu presbem dan wapresbem FK unwar berkomitmen untuk mengikuti kegiatan kaderisasi yang dapat mereka ikuti.
Awalnya mereka mengikuti kaderisasi dk FK Unud.
Setelah itu keduanya berangkat ke LKMM wil, lalu di tahun yang sama berangkat juga ke LKMM nas.
Dengan bekal berbagai pengalaman mengikuti kegiatan kaderisasi di berbagai tingkat,
Mereka mulai menginisiasi kaderisasi di FK Unwar.
Di tahun berikutnya mereka sudah mampu mengambil tender untuk pelaksanaan LKMM Wil.
Contoh 2:
Pada awal berdirinya FK UKWM, BEM FK UKWM tidak memiliki kegiatan kaderisasi.
Setelah berjalan 6 bulan setelah BEM terbentuk, pengurus BEM FK mengikuti kegiatan kaderisasi di BEM UKWM (BEM Universitas),
Hal ini dikarenakan pada saat itu pengurus masih belum memiliki konsep maupun anggaran untuk melaksanakan kaderisasi secara mandiri.
Setelah BEM FK UKWM memiliki wadah untuk mengembangkan kadernya, dapat dikatakan BEM FK UKWM telah naik level menjadi #FKgalau.
Apakah sudah menyelesaikan guideline #FKlabil dengan jawaban "Ya" pada semua pertanyaannya?
Selamat anda sudah termasuk kategori #FKgalau!
Silahkan telusuri guideline #FKgalau ini.
Kriteria #FKgalau:
- Belum mampu melaksanakan kegiatan kaderisasi secara mandiri
- Tidak Punya kegiatan kaderisasi bertingkat
- Belum mempunyai Training Need Analysis dalam penyusunan kaderisasinya
Yang awalnya kaderisasi masih mendompleng, akhirnya dapat berdiri sendiri.
Yang awalnya kaderisasi hanya ada 1 yang bersifat universal, menjadi kaderisasi bertingkat.
Kaderisasi bertingkat yang dimaksud adalah kaderisasi tingkat dasar dan kaderisasi tingkat menengah.
Biasanya kaderisasi tingkat dasar wajib untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa baru,
Sedangkan kaderisasi tingkat menengah bersifat opsional, cenderung diikuti oleh yang berminat untuk menjadi pengurus saja.
Sekolah kastrat, sekolah PSDM, atau kegiatan lain yang sifatnya opsional juga merupakan bentuk kaderisasi bertingkat.
Syarat yang terakhir agar #FKgalau dapat menjadi #FKmoveon adalah memiliki Training need analysis (disingkat TNA).
Apa lagi itu TNA? Yang jelas bukan temennya TNT bahan peledak..
TNA adalah salah satu dari sedikit sekali fungsi kajian dalam PSDM.
TNA adalah tempatnya anak PSDM mengeluarkan sifat dan fungsi kastratnya.
Secara mudahnya TNA adalah dasar pemikiran PSDM dalam menentukan materi-materi apa yang layaknya diberikan pada saat kegiatan kaderisasi.
Bagaimana jebolan kaderisasi yang diharapkan oleh PSDM?
Mengapa dan apa dasar dari penentuan pemberian materi saat kegiatan kaderisasi?
Semua pertanyaan rumit ini akan terjawab setelah sebuah institusi telah memegang TNA kaderisasinya,
Menyebabkan hilangnya kegalauan dalam kaderisasi,
Menaikkan pangkat dari #FKgalau menjadi #FKmoveon.
Nah untuk masalah apa itu TNA dan bagaimana cara membuat TNA,
tidak akan dibahas di sini.
Nanti bisa salah fokus.
Di sini kita cuma ngomong guideline dan klasifikasi dulu.
Ntar kalo ada kesempatan lain baru saya ajak dikusi masalah TNA ya..
Apakah sudah menyelesaikan guideline #FKgalau dengan jawaban "Ya" pada semua pertanyaannya?
Selamat anda sudah termasuk #FKmoveon!
Anda adalah FK yang sudah mapan secara dasar organisasi maupun kegiatan pengkaderan,
Sehingga anda dinilai sudah siap untuk memikirkan bagaimana cara memnciptakan pemimpin-pemimpin tingkat nasional.
Silahkan telusuri guideline #FKmoveon.
Ada yang hanya dikirim ke LKMM wilayah saja.
Ada yang tanpa lewat LKMM wilayah, langsung didelegasikan ke LKMM Nasional.
Hal ini membuat pengkaderan terjadi secara tidak terstruktur dengan baik,
Secara penguasaan materi,
Pembangunan networking,
Maupun kesiapan mental dalam menghadapi situasi lokal/wilayah/nasional.
Yang jauh lebih parah lagi,
Orang-orang yang ternyata didelegasikan ke LKMM tingkat wilayah dan nasional,
pada akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kariernya di institusi.
Tidak mau melanjutkan ke tingkat wilayah ataupun nasional.
Justru orang-orang karbitan yang tiba-tiba loncat,
Dari LKMM wil tanpa mengikuti LKMM nas,
Atau dari tanpa LKMM wil hanya mengikuti LKMM nas saja,
Atau bahkan tanpa pernah mengikuti kegiatan kaderisasi tingkat lanjutan sama sekali
Tiba-tiba mengisi posisi-posisi pengambil kebijakan strategis di tingkat nasional.
Ini sangat meresahkan.
Seolah-olah sistem kaderisasi yang telah dibangun sedemikian hingga,
Tidak ada harganya sama sekali dalam melahirkan kader.
Seharusnya hal ini mulai disadari oleh #FKmoveon,
Bahwa dengan pembangunan individu yang terstruktur,
Mereka bisa melahirkan pemimpin besar pada masanya.
Pemimpin tidak perlu banyak,
Cukup 1 orang saja di tiap 1 #FKmoveon.
Saya rasa di Indonesia sudah terdapat 10-20 #FKmoveon.
Itu artinya dengan mematuhi sistem kaderisasi yang ada,
Kita dapat melahirkan 20 pemimpin hebat dari masing-masing #FKmoveon.
Bung Karno saja merasa cukup dengan 10 pemuda hebat untuk mengguncangkan dunia,
Apalagi dengan 20 pemuda hebat, kira-kira apa yang bisa kita perbuat?!
Ini harusnya mulai disadari bagi para pimpinan organisasi di #FKmoveon.
Demikian upgrading yang saya buat untuk kamu yang masih setia dengan PSDM dan membaca tulisan ini sampai akhir.
Dalam guideline di atas sudah saya kemukakan secara terperinci guideline-guideline yang bisa digunakan dalam pemetaan dan follow up dari segala jenis FK di Indonesia di berbagai level.
Tentunya saya menyadari bahwa guideline ini masih memiliki banyak celah kekurangan.
Oleh karena itu mari kita kembali ke budaya kaum intelek,
Baca, Tulis, Diskusi..
Anda sudah membaca,
Mohon tuliskan sanggahan, pertanyaan, komentar, kritik, saran atau apapun yang ingin anda sampaikan,
Dan saya tunggu kehadiran anda dalam diskusi NetMeeting upgrading yang akan dilaksanakan pada:
20 Mei 2016
18.00 WIB, 19.00 WIT, 20.00 WIT
(Hanya di wilayah 4 kalo NM harus menyertakan ketiga bagian waktu indonesia)
Tetap berjuang, hingga di kemenangan abadi nanti..
Hormat saya,
Erlangga Araditya Satriyo
NB:
Bagi yang pengen lihat guideline lengkap dan terintegrasi,
Bisa lihat di bawah ini: