Hari ini atau besok bisa jadi sudah menjadi hari terakhir dari ramadhan 1433 Hijriah kali ini..
Dan saya menyadari sesuatu yang mengagumkan di akhir-akhir ramadhan ini, terutama di 10 hari terakhir.
Yaitu ada sebuah sebuah topik ceramah yang sudah tidak musim lagi dipakai dalam ceramah subuh, ceramah jumat, maupun ceramah tarawih di bulan ramadhan kali ini.
Ada yang juga menyadari nggak?
Saya baru sadar sejak ramadhan 3 tahun yang lalu mungkin,
Tidak pernah saya dengar lagi ada penceramah yang menyampaikan tentang hal ini.
Mungkin terbatas di masjid-masjid yang saya sempat datangi di ramadhan ini ya, tapi siapa tahu temen2 juga mengalami hal yang sama, ada nggak yang juga menyadari hal ini?
Dulu saya ingat sekali waktu jaman kelas 4 SD di jember, awal-awalnya rajin tarawih (karena masjid dekat, haha~) di hari-hari terakhir shaf shalat Isya' dan Tarawih tinggal 1-2 shaf. Bahkan bisa kurang dari 10 orang. Begitu juga hal yang sama saat saya SMP di Masjid Jl. Raya Langsep, Malang juga makin dekat akhir ramadhan orang-orangnya makin berkurang. Padahal di awal-awal ramadhan sudah selalu diingatkan tentang harus tetap bertahan, konsisten, istiqomah dalam beribadah.
Jangankan saya kelas 4 SD, kata mama saya, sejak mama saya kecil hal ini juga selalu terjadi.
Saya nggak tau ya kalo shalat subuhnya ya, soalnya waktu itu mungkin belum dapet hidayah taufiq untuk pergi ke masjid buat shalat subuh berjamaah..
Tapi di ramadhan kali ini, dan setelah saya sadari rupanya juga terjadi di ramadhan sejak 2 tahun yang lalu, hampir tidak pernah saya mendapatkan ceramah tentang harus tetap bertahan sampai hari akhir.
Begitu pula dengan jama'ahnya, orang-orang yang datang ke masjid sampai akhir ramadhan masih banyak juga tuh.
Sampe akhirnya mulai beberapa hari yang lalu saking tertariknya, saya itung deh perkiraan jamaahnya.
Karena masjid di deket rumah (walaupun agak jauh itungannya) baru direnovasi, sekarang 1 shaf kira-kira bisa muat 25 orang.
Kalo shalat Isya' dan Tarawih kira-kira shafnya bisa sampe 6 shaf hampir penuh, berarti kan 150an orang, sedangkan kalo shalat subuh, bisa 3-4 shaf berarti kan paling banyak bisa 100an orang.
Dan yang saya hitung ini baru jama'ah cowoknya lho! Kalo ditambah jama'ah cewek minimal tambah 3-4 shaf lagi di tiap shalatnya, berarti Isya' sampe 250an, subuh sampe 200an.
Keren banget nggak tuh..
Nggak heran, pada akhirnya mayoritas ceramah yang saya temui sekarang bukan lagi tentang menjaga konsistensi kita dalam beribadah hingga hari-hari terakhir ramadhan.
Yang sering saya dapatkan justru penekanan tentang bagaimana kebiasaan dalam bulan ramadhan ini, harus bisa dipertahankan di 11 bulan yang lainnya karena belum tentu kita akan sampai di bulan ramadhan yang berikutnya.
Tapi sepertinya nggak cuma di masjid saya aja,
kmrn saya sempet buka bersama di rumah Ersyad (Sahabat dari SMA sampe kuliah), akhirnya harus tarawih di masjid deket rumahnya. Kondisinya sama aja tuh, rame banget sampe terpaksa ada yang shalat di terasnya masjid.
Dan khotbahnya pun serupa, menekankan pada bagaimana setelah akhir ramadhan harus tetep bisa mempertahankan kebiasaan meramaikan masjid seperti ini.
Hebat, saya boleh bilang ini termasuk salah satu proses evolusi terstruktur dari masyarakat Indonesia.
Sangat beruntung saya bisa mengalami dan menyadari akan perubahan ini.
Ternyata walau hanya sekedar nasehat yang diucapkan bertalu-talu dan seolah seperti angin lalu, sekedar rutinitas yang diulang berkali-kali tiap tahunnya,
Tapi perubahan itu pasti terjadi bagi mereka yang mengusahakannya.
Lambat memang, tapi pasti berubah!
Akhir kata,
Jangan pernah beristirahat, hingga yakin bahwa sebelah kaki ini telah menginjak surga..