Orang madura yang nyetir pesawat namanya apa..? *Langsung jawab gan! Cuma 3 detik!*
Bagi yang mau tau jawabannya silahkan scroll ke bawah!
Jawabannya adalah: "PILOT"
Bagi anda yang dalam 3 detik tidak bisa memikirkan sebuah jawaban atau menduga ada jawaban lain selain "PILOT" maka saya bisa kategorikan anda sebagai orang yang..
Sekarang bayangkan jika pertanyaannya adalah "Seseorang yang nyetir pesawat namanya apa..?"
Pasti anda bisa sontak jawab "PILOT".
Tapi entah kenapa jika diksi "Seseorang" diganti menjadi "Orang Madura", mayoritas orang yang pernah saya beri pertanyaan seperti di atas seringkali gagal untuk menjawab "PILOT".
Rasis sekali?!
Apa yang salah dengan orang madura sampai mereka nggak boleh jadi pilot?
Emang kalo yang nyetir pesawat orang Cina namanya apa? Pilot juga kan?
Mau orang jawa, mau orang batak, mau orang papua juga,
Yang nyetir pesawat itu namanya pilot.
Trus ada apa dengan orang madura?!
Hahahaha~
Kebanyakan alasan yang pernah dinyatakan oleh orang-orang setelah gagal menjawab pilot adalah,
"Oooh, aku pikir itu tebak-tebakan lucu yang ada jawaban lainnya, makanya aku ga jawab pilot"
Dan jujur saja,
Inilah yang saya katakan Rasis teman-teman. Hahaha~
Sekali lagi kalo saya tanya "Seseorang yang nyetir pesawat namanya apa..?" anda pasti bisa jawab pilot,
sedangkan kalo saya tanya "Orang madura yang nyetir pesawat namanya apa..?" anda justru berharap itu bakal jadi tebak-tebakan lucu.
Memangnya kenapa kalo orang madura harus jadi tebakan lucu?
Ini sebuah rasisme yang nyata kawan!
Hahahahaha!!
Bercanda aja temen-temen ya, jangan dimasukin hati.
Saya sendiri karena punya 25% darah mengalir dari suku madura,
Akhirnya seringkali jadi bahan hinaan, terutama di kelas.
Tiap kali dosen mau cerita tentang betapa anehnya pasien yang orang madura, mereka semua noleh ke saya. Pada Rasis semua memang mereka.
Tapi pertanyaan saya apakah rasisme itu hal yang buruk..?
Entah kenapa bagi saya jawabannya tidak.
Selama rasisme itu tidak berujung pada bentrok, emosi, dan hal-hal lain yang destruktif,
Rasisme itu sangat wajar adanya.
Apalagi di negeri kita,
Bayangkan di Indonesia ini kalo ngomongin ras memang cuma ada 2 sih:
- Proto Melayu (NTT, Flores, dan sekitarnya)
- Melayu (Selain NTT, Flores, dan sekitarnya)
Tapi kalo ngomongin suku, ayo deh saya tantang ngehafalin daftar suku di Indonesia dalam sehari.
Yakin deh susah ngehafalinnya!
Belum lagi suku-suku pendatang kayak Cina, Arab, dan India.
Pernah juga ada iklan jaman saya masih kecil dulu, yang sampe sekarang saya inget soalnya iklannya bagus sampai-sampai selalu saya tunggu-tunggu kapan iklan ini main lagi di TV waktu itu..
- A Cong jadi pengusaha garmen olahraga
- Djoko jadi dokter
- Sitorus jadi pengacara
Orang Cina terkenal keuletannya dalam berbisnis, sudah tidak diragukan lagi. Ditambah juga pada zaman kejayaan badminton Indonesia kelincahannya dalam orang-orang Cina olahraga badminton telah meraih prestasi yang gemilang. Sehingga yang namanya A Cong (Cina banget namanya) ya sudah seharusnya suka badminton dan berbisnis mandiri.
2. Djoko jadi dokter
Ini adalah perlambang betapa besarnya supremasi orang jawa di bumi Indonesia ini. Orang jawa terkenal sebagai orang yang paling pintar, paling modern, paling mudah beradaptasi di Indonesia. Sehinggak Djoko (Ini juga namanya Jowo banget) digambarkan menjadi seorang juara kelas dan juga jadi dokter yang dikatakan sebagai profesinya orang pinter. (Padahal yang lain juga pinter, ga harus dokter juga)
Yang terakhir,
3. Sitorus jadi pengacara
Sitorus ini orang batak! (dan nama sitorus itu batak banget, totok mentok batak deh) Orang batak terkenal dengan mentalnya yang kuat dan memang pada kenyataannya sampai ada pandangan bahwa kalo orang batak (apalagi namanya Sitompul, Hotman, Sitorus) ya harus jadi pengacara. Maka jadi pengacaralah sitorus itu.
Bayangkan!
Kurang RASIS apa coba iklan ini..?
Tapi entah kenapa saya suka lihat iklan ini.
Karena tidak ada hal yang klise sedikitpun, benar-benar menyampaikan kondisi nyata yang terjadi di Indonesia, dan memberikan sebuah gambaran tentang harmoni kehidupan dalam kebersamaan.
Sehingga rasisme itu wajar..
Rasisme adalah hal yang baik karena membuat kita mengerti kelebihan dan kekurangan masing-masing suku.
Rasisme adalah hal yang baik karena membuat kita bisa mengerti apa yang hal-hal apa yang harus ditoleransi dari suku-suku yang lain.
Rasisme adalah hal yang baik karena membuat kita semakin bisa melihat besarnya perbedaan di antara kita, namun entah kenapa ada perasaan tetap berada dalam satu wadah bernama negara Indonesia lebih baik daripada terpecah belah.
*Perasaan tadi awalnya cuma mau nulis tebak-tebakan,
Entah kenapa malah jadi nulis panjang lebar gini*
(-_-")
HIDUP RAIS!!
*kenapa jadi kayak kampanye gini..?* *back to topic*
HIDUP RASIS!!
RASIS KONSTRUKTIF!!
HIDUP RASIS KONSTRUKTIF!!
NB:
Rasisme itu nggak cuma di Indonesia aja kok mengakarnya,
Tapi juga sudah mendarah daging ke seluruh masyarakat di dunia.
Ga percaya?
Saya pernah lihat harga iPhone yang warna putih sama yang warna hitam,
Rasis banget kan?
Kenapa harus yang warnanya item yang lebih murah?
Karena hukum pasar masalah supply dan demand kah?
Oke kalo itu alasannya, berarti hukum pasar memang sangat rasis..
Ada lagi rasisme yang mungkin hanya sedikit dari kita yang sadar,
yaitu..
Kenapa hanya yang putih yang boleh duluan jalan?
Kenapa sih yang jalan pertama nggak ditentukan lewat suit atau apa kek,
Jadi yang hitam pun boleh jalan duluan, kan enak adil.
Saya jadi kasihan melihat pion-pion di kubu hitam dari bidak catur,
Mereka selalu dinomorduakan.. (T.T)
Game yang sangat mendasar dan mendunia aja sangat rasis dalam pelaksanaannya.
Nggak heran deh sedunia rasis semua..
Hahaha~